📝 Terus Berbuat yang Terbaik untuk Diri dan Umat

Oleh: Ustadz Musa Syarof

Allah berfirman yg artinya :

“(Allah) Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun (QS. al-Mulk 67: 2).

Ayat ini menegaskan kepada kita hakikat kehidupan dunia yg sementara. Dunia sebagai dar al-amal, tempat untuk beramal, berbuat kebaikan, memberi, membantu, menolong dan melayani. Tempat untuk terus berkarya, berkontribusi positif dan melakukan yang terbaik untuk kebahagian diri dan umat sejagat.

Sebagaimana akhirat, kehidupan setelah kematian, sebagai dar al-jaza’, tempat perhitungan dan pembalasan. Di mana sekecil apapun kebaikan maupun kejahatan akan mendapatkan balasannya.

Firman Allah :

Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah,niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya” (QS. al-Zalzalah 99: 7-8).

Untuk itu, seharusnya kita terus berlomba untuk memberikan yg terbaik, sebagaimana perintah Allah :

…Fastabiqu-l-khayraat…” Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan! (QS. al-Baqarah 2: 148).

Ayat ini mengisyaratkan tiga hal:

  1. Berbuat baik jangan ditahan, jangan ditunda-tunda
  2. Perlu adanya sistem yang selalu mengajak kita untuk selalu berbuat baik. Berkompetisi meraih syurga. Oleh karena itu, perlu menciptakan suasana agar kita senantiasa selalu bersama orang-orang beriman di sekeliling kita.
  3. Berbuat baik harus dengan tekad yang kuat dan azam yang tinggi.

Hakikatnya setiap Muslim, bisa berkontribusi sesuai posisi, peran dan kemampuan yang dimiliki masing-masing. Rasulullah bersabda yang artinya :

Wajib bagi setiap Muslim bersedekah,” kemudian dikatakan kepada beliau : bagaimana seandainya ia tidak mampu? Nabi SAW bersabda : “Hendaklah ia bekerja dengan kedua tangannya untuk kemaslahatannya, kemudian ia bersedekah”, dikatakan lagi kepada beliau, “kalau ia masih belum mampu?” Nabi SAW bersabda : “Dia bisa membantu orang membutuhkan”, dikatakan lagi: bagaimana kalau masih belum mampu? Nabi bersabda : “Dia bisa memerintahkan yang ma’ruf atau kebaikan”, ada yang berkata, bagaimana kalau ia tidak bisa melakukannya? Beliau SAW bersabda, “dia menahan diri dari keburukan. Itu adalah sedekah“. (HR. Muslim).

Akhirnya, kita mesti yakin bahwa setiap kebaikan yang kita lakukan membawa kebaikan & kebahagiaan bagi diri, keluarga juga umat secara keseluruhan. Allah SWT telah berfirman yang artinya :

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian/akibat kejahatan) itu untuk dirimu sendiri“. (QS. al-Isra’ 17: 7).

Allah juga berfirman yang artinya : “Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula)“. (QS. al-Rahman 55: 60).

Semoga Allah SWT selalu memberikan kepada kita taufiq untuk melakukan amal-amal kebaikan yang membawa kepada kecintaan & keridhoan-NYA. Amin Ya Robbal Alamin. (HW)