PIP PKS Selangor Gelar Munasharah Palestina

Bertempat di gedung Indonesian Islamic Center (IIC), Hentian Kajang, Selangor, Pusat Informasi & Pelayanan (PIP) PKS Selangor mengadakan acara Munasharah Palestina. Acara berupa tabligh akbar dan pengumpulan dana sumbangan untuk Muslim Palestina ini digelar pada hari Ahad, 2 Desember 2012. Pembicara yang dihadirkan adalah Ust. Windo Putra Wijaya, Ust. Ardiansyah Ashri Husain, dan Ust. Khairul Asdiq.  Semua pembicara merupakan lulusan Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir dan memiliki banyak informasi dan interaksi dengan aktifitas harakah di negeri para anbiya  itu.


Tak kurang dari 80 peserta yang berasal dari berbagai kalangan, di antaranya pekerja kilang, pelajar dan juga pekerja professional terlihat antusias menyimak paparan dari para pembicara. Ust. Windo selaku pembicara pertama memaparkan kronologi perang 8 hari yang dimenangkan oleh Palestina. Syahidnya komandan Brigade Izzuddin Al-Qassam, Ahmad Jabari, meningkatkan eskalasi serangan balasan dari Palestina yang membuat Israel terkejut tidak menyangka bahwa roket-roket Al-Qassam dapat menjangkau Tel Aviv (sesuatu yang sebelumnya belum pernah terjadi). Beliau juga menjelaskan proses gencatan senjata dan sikap dunia internasional yang akhirnya mengakui Palestina sebagai sebuah negara.

Pembicara kedua, Ust. Ardiansyah, menyampaikan uraian dengan judul ‘Mengenal Akar Konflik Palestina’. Beliau memulai dengan menghadirkan foto-foto bangunan peninggalan umat Islam di Andalusia yang intinya mengingatkan jangan sampai Palestina lepas dari pangkuan umat Islam sebagaimana jatuhnya Andalusia ke tangan orang kafir. Beliau menyajikan tabel sejarah berdirinya negara Palestina dari zaman sebelum masehi sampai tahun 1948 dimana zionis mendeklarasikan berdirinya Israel di tanah Palestina dengan campur tangan pemerintah Inggris. Ust. Ardiansyah juga memperlihatkan satu video ceramah dari Ismail Haniya (PM Palestina) yang menegaskan bahwa mereka tidak akan pernah ridha hidup berdampingan dengan zionis Israel. Secara logika Israel adalah penjajah sehingga tidak mungkin rakyat Palestina hidup berdampingan dengan penjajah. Ini untuk mengingatkan umat Islam bahwa pengakuan PBB terhadap Palestina adalah isu lama. Jangan sampai dengan diakuinya negara Palestina oleh PBB membuat umat Islam lupa bahwa Israel adalah penjajah yang harus hengkang dari tanah Palestina.

Selanjutnya, Ust. Asdiq membagikan pengalamannya semasa menjadi relawan yang mengantarkan tim medis BSMI dari Indonesia. Banyak kejadian menarik pada saat itu dengan digunakannya logo bulan sabit merah, karena di Mesir lembaga dengan logo tersebut di ketuai oleh istri dari Mubarak. Beliau juga menjadi saksi betapa diberkahinya tanah Palestina. Di perbatasan Mesir- Palestina, beliau melihat tanah Palestina mudah ditumbuhi rerumputan sementara di tanah Mesir rerumputan susah untuk tumbuh.

Di akhir acara panitia mengedarkan kotak sumbangan untuk Palestina. Dana terkumpul sebesar RM 1403 dan Rp 300.000. Dana tersebut rencananya akan diberikan ke saudara-saudara kita di Palestina melalui lembaga kemanusian KNRP. (abi mumtaz)

Sumber: dakwatuna.com

MAB | PIP PKS-Malaysia | pks-malaysia.org