Selamat Menjalankan Amanah

Keluarga besar PIP PKS Malaysia mengucapkan :

“Selamat atas terpilihnya Habib Dr. Salim Segaf Al-Jufri, M.A. sebagai ketua Majelis Syura PKS, masa bakti 2020 – 2025”.

“Selamat atas terpilihnya Ust. H. Ahmad Syaikhu, sebagai Presiden PKS, masa bakti 2020 – 2025”.

Semoga diberi kekuatan dalam mengemban amanah ummat. 🙏

.اللَّهُمَّ انْصُرْ دَعْوَتَنَا وَانْشُرْ فِكْرَتَنَا وَبَارِكْ أُخُوَّتَنَا وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِنَا وَ وَفِّقْ قَادَتَنَا وأَيِّدْهُمْ بِالْحَقِّ فِي كُلِّ مَكَانٍ وَاجْعَلْنَا صَفًّا كَأَنَّــــنَا بُنْيَانٌ مَرْصُوْصٌ Ya Allah, tolonglah da’wah kami, sebarkan fikrah islamiyah kami, berkahi ukhuwwah kami, jinakkan dan satukan hati kami, bimbinglah para pemimpin kami, dukunglah mereka dengan kebenaran di mana pun mereka berada, dan jadikan kami satu shaf bagaikan bangunan yang tersusun kokoh.

Aamiin yaa Rabbal ‘Aalamiin…. 🤲

Perlombaan Menyambut Kemerdekaan Indonesia Ke-75

PIP PKS Malaysia ikut menyemarakkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75 dengan mengadakan perlombaan-perlombaan. “Indonesia Tanah Air Tercinta” merupakan tema dari perlombaan yang telah diadakan tersebut. Perlombaan yang diadakan PIP PKS Malaysia ini disponsori oleh Bapak Ust. Dr. H. Muhammad Hidayat Nur Wahid, M.A. (Wakil Ketua MPR RI). Total hadiah yang diperebutkan sebesar RM1500 (untuk 3 orang pemenang di masing-masing lomba).

Adapun kriteria lomba dan waktu pelaksanaan lomba adalah sebagai berikut :

Kriteria lomba :
1. Video pendek : berdurasi maksimal 3 menit.
2. Video menyanyikan lagu nasional / daerah.

Waktu pelaksanaan perlombaan :
1. Batas maksimal pengiriman video adalah : 24 Agustus 2020.
2. Batas promosi video : 28 Agustus 2020.
3. Pengumuman pemenang : 30 Agustus 2020.

Target peserta : Seluruh Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia, pelajar, ibu rumah tangga, WNI di Malaysia.

Pendaftaran dan pengiriman video dapat melalui WA Humas PIP PKS Malaysia : +601158888511

Poster HUT Kemerdekaan RI ke – 75

Poster perlombaan mulai dipublikasikan ke semua media sosial PIP PKS Malaysia (FB, FB Page, Instagram, Twitter, WA Grup). Panitia perlombaan yang diketuai oleh Ust. Herliansyah serta anggota panitia perlombaan mulai menjalankan tugas-tugas demi tercapainya hasil maksimal dan terbaik dari kegiatan perlombaan HUT Kemerdekaan 17 Agustus 2020.

PMI dari seluruh negeri-negeri di Malaysia mulai respon dengan adanya perlombaan yang telah dipublikasikan panitia melalui medsos PIP PKS Malaysia. Terlihat berbagai macam bentuk apresiasi semangat kemerdekaan dari PMI yang dicurahkan melalui video yang mereka buat. Ada yang persendirian, ada pula dalam satu grup dalam menghasilkan video pendek maupun video menyanyikan lagu nasional / daerah.

Seluruh rangkuman video-video peserta yang sudah mendaftar ke panitia dapat di lihat di media sosial Youtube PIP PKS Malaysia di link berikut :

https://www.youtube.com/channel/UCA4r9ZyRYS3FE-z48SaJCBg/videos?view=57

Tibalah saatnya hari yang dinanti-nantikan peserta perlombaan. Panitia telah mengadakan penyeleksian pemenang untuk masing-masing kategori. Hasil pemenang untuk Kategori video pendek berjumlah 6 orang dengan perincian : juara 1, 2 dan 3. serta juara harapan 1, 2, dan harapan 3. Sedangkan untuk kategori video menyanyikan lagu nasional ada 2 orang pemenang saja. Semua pemenang lomba dan partisipan diberikan sertifikat perlombaan dari PIP PKS Malaysia.

Poster nama-nama pemenang untuk perlombaan HUT Kemerdekaan dapat dilihat di sosial media PIP PKS Malaysia :

FB : https://web.facebook.com/pekaes.msia.9/posts/765482344213067

FB Page : https://web.facebook.com/PKSMalaysia/posts/926840301156395

Instagram : https://www.instagram.com/p/CEoiPYfg872/?igshid=1be09nms5p30c

Twitter : https://twitter.com/pksmalaysia1/status/1301149722346889216?s=19

Poster nama-nama pemenang perlombaan HUT Kemerdekaan RI ke – 75 untuk kategori Video Pendek dengan tema : “Indonesia Tanah Air Tercinta”.
Poster nama-nama pemenang perlombaan HUT Kemerdekaan RI ke – 75 untuk kategori Video Lomba menyanyikan lagu nasional / daerah dengan tema : “Indonesia Tanah Air Tercinta”.

Alhamdulillah, perlombaan dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke – 75 tahun 2020 telah selesai dilaksanakan. Banyak respon dari hampir semua negeri-negeri di Malaysia yang ikut berpartisiasi. Walaupun perlombaan ini dilaksanakan secara virtual.

Kepada Bapak Dr. H. Hidayat Nur Wahid selaku Sponsor utama perlombaan ini, kami ucapkan Jazakillah Khayran Katsira atas sumbangan Bapak Hidayat yang sangat bermakna ini terutama bagi kami WNI di tanah rantau ini. Semoga sumbangan Bapak Hidayat dibalas Allah SWT dengan pahala yang berlipat kali ganda.

Tidak lupa juga, Kami selaku panitia perlombaan mengucapkan Jazakumullahu Khayran Katsira juga kepada semua peserta lomba di manapun berada atas partisipasi anda turut memeriahkan perlombaan ini. Semoga dengan adanya perlombaan HUT Kemerdekaan, dapat meningkatkan lagi semangat patriotisme untuk tanah air Indonesia, dapat membangun negeri tercinta kita untuk menjadi negara Indonesia yang Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur.

Aamiin yaa Rabbal ‘Aalamiin….

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE-75

Selamat Dirgahayu Republik Indonesia Ke-75.

Marilah kita syukuri kemerdekaan yang telah dicapai dengan selalu meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Menjaga kesatuan, perpaduan dan keluhuran bangsa.

Sehingga dapat terciptanya perdamaian, kesejahteraan, dan kemajuan Bangsa Indonesia yang kita cintai ini.

Aamiin yaa Rabbal ‘Aalamiin….

Sekapur Sirih Qurban 1441H

االه اكبر…..
والحمد الله…..

Alhamdulillah sesuai dgn semangat Idul Adha, pada tahun ini anggota-anggota PKS berbagi kebahagiaan bersama WNI yang bekerja maupun belajar di Malaysia.

Alhamdulillah 4 lembu dan 1 kambing telah dipotong dan dibagi bersama di Johor, Jelebu dan sekitarnya, Selangor, Perak , Penang dan Kota Kinabalu (Sabah). Terima kasih kepada para Pequrban yg telah mempercayai Qurbannya melalui PKS Malaysia. Terima kasih kepada para Anggota dan Relawan yg sudah bertungkus lumus mengadakan Penyembelihan dan Pendistribusian Qurban ini.

Terima kasih kepada Ibu Dr Kurniasih Mufidayati (Aleg PKS Dapil Jakarta II dan Luar Negeri) yang telah membantu mensponsori acara Pemotongan dan Pendistribusian Qurban 1441 H di Malaysia.

Ketua PIP PKS Malaysia

Assoc. Prof. Dr. Ali Sophian

Ucapan Hari Raya Idul Adha 1441 H

Keluarga Besar PIP PKS Malaysia mengucapkan:

Selamat Hari Raya Idul Adha 1441 H / 2020 M





تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ , وَأَحَالَهُ اللَّهُ عَلَيْك

TAQABBALALLAHU MINNA WAMINKUM WA AHALAHULLAHU ‘ALAIK

“Semoga Allah menerima (amalan) dari kami dan darimu sekalian dan semoga Allah menyempurnakannya atasmu.” (Al-Fatawa Al-Kubra, 2/228)

Selamat Jalan K.H. Hilmi Aminuddin

اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَجِعُوْنَاللَّهُمَّ اغْفِرْ له وَارْحمه وَعَافِه وَاعْفُ عَنْه وَأَكْرِمْ نُزُلَه وَوَسِّعْ مُدْخَلَه وَاغْسِلْه بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّه مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْه دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِه وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِه وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِه وَأَدْخِلْه الْجَنَّةَ وَأَعِذْه مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

آمــــــــــــــــــين يا رب العالمين

Turut berduka cita atas berpulangnya Ustadzuna, guru & orang tua kita KH. Hilmi Aminudin. Semoga Almarhum mendapati Husnul khatimah, diampuni segala kekhilafan semasa hidupnya, dan diterima semua amal ibadah dan dakwahnya, serta keluarga besar yg ditinggal diberi ganjaran mulia oleh Allah Swt atas kesabaran & ketabahannya.

Aamiin yaa Rabbal ‘Aalamiin….

🤲

Mengenal Virus Corona Covid-19 dan Pencegahannya

Surati Menlu dan Dubes Indonesia, MPR: Lindungi WNI di Malaysia

https://www.antaranews.com/berita/1386310/surati-menlu-dan-dubes-indonesia-mpr-lindungi-wni-di-malaysia

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid. ANTARA/dokumentasi pribadi

Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengirimkan surat kepada Menteri Luar Negeri RI dan Duta Besar Indonesia untuk Malaysia terkait dengan pelindungan warga negara Indonesia di Malaysia.

Ia meminta pemerintah Indonesia memperhatikan dan melindungi WNI yang berada di Malaysia dan di seluruh dunia yang terimbas dengan kebijakan lockdown parsial atau movement control order (MCO) atau perintah kawalan pergerakan.

“Banyak sekali WNI yang terimbas dengan kebijakan lockdown tersebut. Dalam hal ini, Pemerintah perlu memberikan peduli dan perlindungan khusus kepada mereka,” kata Hidayat dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Hidayat menyampaikan permintaan tersebut melalui surat resmi yang ditujukan kepada Menteri Luar Negeri RI Retno L. Marsudi dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Malaysia Rusdi Kirana pada hari Jumat (27/3).

Berdasarkan aspirasi WNI di Malaysia yang disampaikan kepadanya, menurut politikus PKS tersebut, setidaknya ada lima langkah yang disarankan untuk dapat segera dilakukan perwakilan pemerintah Indonesia di Malaysia.

“Pertama, pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) se-Malaysia memberikan bantuan kepada WNI, khususnya pekerja migran Indonesia, dalam bentuk bahan kebutuhan pokok, obat-obatan, atau bantuan keuangan selama masa lockdown,” ujarnya.

Kedua, menurut dia, pemerintah Indonesia segera melakukan komunikasi dengan pemerintah Malaysia agar tidak mempermasalahkan status legalitas Pekerja Migran Indonesia (PMI) selama masa MCO.

Hal itu, menurut Hidayat, karena mereka sedang menghadapi permasalahan yang sangat serius terkait dengan wabah dan kebutuhan dasar mereka.

“Pemerintah Indonesia juga perlu berbicara dengan pemerintah Malaysia untuk memperhatikan kesejahteraan dan kesehatan para pekerja migran karena wabah COVID-19 ini telah menjadi persoalan bersama,” katanya.

Langkah ketiga, lanjut Hidayat, pemerintah Indonesia segera membentuk Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 yang bertanggung jawab untuk mengoordinasikan agar dampak MCO dan pandemi dapat diminimalisasi di kalangan WNI, terutama PMI di Malaysia.

Langkah keempat, pemerintah Indonesia melalui KBRI dan KJRI diharapkan segera membentuk hotline agar memudahkan WNI di Malaysia untuk berkomunikasi dengan perwakilan Indonesia seputar wabah COVID-19.

“KBRI dan KJRI juga perlu terus mengedukasi para WNI, terutama PMI, untuk pencegahan penularan COVID-19 di tengah komunitas WNI di Malaysia yang bisa berdampak fatal,” ujarnya.

Langkah kelima, pemerintah Indonesia melalui KBRI dan KJRI segera menjalin kerja sama dengan organisasi kemasyarakatan, paguyuban dan komunitas Indonesia apabila membutuhkan sukarelawan.

Ia menyebutkan beberapa organisasi telah bertemu dengan dirinya dan telah turun ke lapangan sehingga dapat diberdayakan oleh Pemerintah, seperti Badan Perwakilan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Malaysia dan Pusat Informasi dan Pelayanan Partai Keadilan Sejahtera (PIP) PKS Malaysia.

“Dalam kondisi seperti ini, kita harus saling bantu-membantu dengan prinsip gotong royong,” katanya menegaskan.

Anggota Komisi I DPR RI itu menjelaskan langkah keenam, yakni pemerintah Indonesia dapat mengantisipasi kemungkinan skenario pemulangan WNI atau pekerja migran Indonesia, baik yang berstatus legal maupun ilegal, ke Sumatera.

Hal itu, menurut dia, agar tidak menimbulkan masalah baru, termasuk penyebaran COVID-19, dengan memperhatikan proses karantina terlebih dahulu.

Selain menyurati Menlu dan Dubes, Hidayat juga secara khusus mengirim surat kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dan Menteri Agama Republik Indonesia Fachrul Razi Batubara untuk memberikan bantuan kepada pelajar Indonesia di Malaysia dan negara lainnya yang sedang melanjutkan pendidikan.

“Para mahasiswa tentu termasuk kelompok yang terimbas dari wabah dan kebijakan MCO tersebut,” ujarnya.

Hidayat sangat prihatin dengan kondisi tersebut, kemudian mendoakan agar masalah COVID-19 segera dapat diatasi, dan WNI serta para mahasiswa semuanya sehat dan selamat dari virus tersebut.

Note:

Report Rilis yang lainnya tentang Perlindungan WNI di Malaysia selama MCO, dapat dilihat juga pada link-link berikut ini:

1. https://www.jpnn.com/news/surati-menlu-hnw-minta-pemerintah-lindungi-wni-terimbas-lockdown-di-malaysia

2. http://www.jurnas.com/artikel/69627/HNW-Minta-Pemerintah-Tetap-Perhatikan-Nasib-WNI-di-Luar-Negeri/

3. https://news.detik.com/berita/d-4956036/malaysia-lockdown-pimpinan-mpr-minta-pemerintah-tetap-lindungi-tki

4. https://rmco.id/baca-berita/parlemen/31271/surati-menlu-hnw-minta-pemerintah-lindungi-wni-di-malaysia-yang-terkena-dampak-lockdown

PKS Malaysia Meneruskan Aspirasi Pekerja Migran Indonesia di Malaysia ke DPR



PIP PKS MALAYSIA

Press Release

Kuala Lumpur, 27/03/2020

Humas:  +60 115 8888 511

Dengan ada pandemi Covid-19 dan adanya lockdown parsial yang diberlakukan oleh pemerintah Malaysia, dengan istilah Movement Control Order (MCO) atau Perintah Kawalan Pergerakan, banyak kesulitan yang dihadapi pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia. PKS Malaysia telah memulai sebelumnya kegiatan membantu mereka dengan pembagian masker secara gratis yang disumbangkan oleh Ibu Dr Kurniasih Mufidayati, Anggota Fraksi PKS DPR RI kepada WNI yang berada di Penang, Negeri Sembilan, Perak, Selangor dan Kuala Lumpur khususnya.

PKS Malaysia juga telah mengadakan pengumpulan dana bantuan dan menyampaikannya dalam bentuk uang maupun sembako kepada PMI maupun pelajar Indonesia yang memerlukan bantuan karena terdampak MCO ini.

Pada hari ini (Jum’at, 27/3) PKS Malaysia mempertimbangkan kondisi bahwa:

  1. MCO dimulai 18 Maret dan akan berakhir pada tanggal 14 April, setelah diperpanjang dari awalnya tanggal 31 Maret 2020.
  2. Selama MCO, sesuai aturan terbaru, terjadi pembatasan kumpul-kumpul, perjalanan ke luar rumah atau antar-provinsi (negeri). Kantor-kantor pemerintah tutup kecuali yang esensial. Sekolah-sekolah, universitas dan rumah-rumah ibadah juga ditutup. Untuk belanja keperluan sehari-hari hanya satu orang yang boleh keluar. Untuk mengimplementasikan ini Pemerintah menggerakkan polisi dan tentara. Polisi mengadakan razia-razia di jalan-jalan.
  3. Adanya ribuan TKI yang dipulangkan sebagai dampak dari MCO tersebut.
  4. Sekitar 11 WNI di Malaysia sudah positif teridentifikasi mengidap Covid-19

Juga mempertimbangkan informasi yang diterima berdasarkan komunikasi dengan warga, komunitas maupun ormas yang berada di Malaysia, maka Ketua PKS Malaysia, Dr Ali Sophian, telah mengirimkan surat aspirasi kepada Bpk Dr Hidayat Nur Wahid dan Ibu Dr Mufida Kurniasih, keduanya adalah anggota DPR RI dari dapil Jakarta II yang juga meliputi Luar Negeri. Dalam surat tersebut, PKS Malaysia memohon agar mereka bisa memperjuangkan point-point berikut:

  1. Mengupayakan adanya bantuan dari pemerintah Republik Indonesia, melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di seluruh wilayah Malaysia dalam bentuk sembako, obat-obatan dan/atau bantuan keuangan.
  2. Menyuarakan kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk meminta Pemerintah Malaysia agar tidak mempermasalahkan status legalitas para PMI khusus selama MCO, karena mereka menghadapi permasalahan yang sangat serius terkait wabah dan kebutuhan dasar mereka. Juga agar Pemerintah Malaysia memperhatikan kesejahteraan dan kesehatan para PMI selama masa MCO.
  3. Meminta Pemerintah Republik Indonesia untuk mengarahkan KBRI dan KJRI agar segera membentuk Satgas Covid-19 yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan agar dampak MCO dan pandemi dapat diminimalisir di kalangan WNI/PMI di Malaysia serta memonitor dan membantu WNI yang telah positif corona.
  4. Meminta Pemerintah Republik Indonesia untuk mengarahkan KBRI dan KJRI agar mengadakan hotline-hotline untuk setiap KBRI dan KJRI yang bisa segera dihubungi oleh WNI terkait permasalahan iniserta mensosialisasikan secara masif hotline-hotline tersebut. KBRI dan KJRI juga perlu terus mengedukasi para PMI untuk pencegahan penularan Covid-19 di tengah komunitas PMI di Malaysia yang bisa berdampak fatal.
  5. Meminta pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini KBRI dan KJRI, untuk melibatkan melibatkan ormas-ormas, paguyuban-paguyuban, dan komunitas Indonesia di Malaysia dalam melaksanakan hal-hal di point 3 dan 4 di atas.
  6. Meminta Pemerintah Republik Indonesia untuk memperhatikan proses pemulangan ribuan PMI ke Sumatera agar tidak menimbulkan masalah baru, termasuk penyebaran Covid-19. Juga agar diperjelas dan disosialisasikan siapa saja yang bisa di ikutkan dalam program pemulangan ini. Kami juga mendapatkan aspirasi dari banyak PMI illegal, khususnya, agar mereka bisa ikut dipulangkan.

Ali Sophian berharap problematika dan kesulitan yang dihadapi PMI di Malaysia dapat diringankan dengan peran pemerintah khususnya, dibantu oleh elemen masyarakat Indonesia yang ada di Malaysia.

Pembagian masker gratis untuk WNI di Negeri Sembilan

Note:

Tulisan yang sama dapat dilihat juga di link ini dengan judul ‘ Malaysia Status Lockdown Corona, PMI Darurat Sembako dan Obat‘ : http://www.gerbangnewsntb.id/2020/03/malaysia-status-lockdown-corona-pmi.html

Menyikapi Fatwa Virus Corona

Oleh: Ustadz Muzakkir Muhsin Thaha, M.A. Lc.

Dengarkanlah ceramah Ustadz Muzakkir di channel youtube milik PKS Malaysia ‘MacSpy PIPPKS‘ https://www.youtube.com/watch?v=zeR2AIJBtTQ

Ada yang pro dan kontra terkait hadirnya Fatwa Ulama terkait pelaksanaan ibadah di masjid menghadapi Pandemi Covid-19.

Bagaimana seharusnya kita bersikap ?.

Jangan lupa ‘Like’ dan ‘Subscribe’ ya ‘MacSpy PIPPKS‘.

Jazakumullah khayran.

PKS Malaysia Membantu TKI Warga Madura, Korban Kebakaran di ‘Kongsi’ Eco Glades di Cyberjaya, Selangor

Musibah kebakaran yang menimpa saudara-saudara kita TKI warga Madura di kawasan rumah kongsi Setia Eco Glade, Cyberjaya (belakang Masjid Haji Fii Sabillah) yang memusnahkan sekitar 70 rumah kongsi terjadi pada tanggal 12 November 2019 itu sungguh membuat hati jadi pilu dan sedih. Oleh itu, pada tanggal 17 November 2019 malam, PIP PKS Malaysia mencoba membantu mengkoordinir bantuan dari para muhsinin untuk disalurkan kepada saudara-saudara kita yg mengalami musibah tersebut. Adapun keperluan mendesak yang mesti segera dipenuhi adalah: Peralatan masak (kompor, tabung gas, panci dll), kebutuhan pokok (beras, mie, gula, lauk pauk dll), dan pakaian layak pakai. Selain itu, uang juga sangat diperlukan selain barang-barang keperluan sehari-hari.

Pada malam penyerahan bantuan yang diwakilkan oleh bendahara PKS Malaysia, disampaikan beberapa pesan kepada korban kebakaran bahwa: 1. PKS malaysia turut berdukacita atas musibah yang menimpa kawan-kawan Indonesia di rumah kongsi ini.
2. PKS membantu melakukan gerakan solidaritas dari WNI baik pekerja, pelajar, ibu rumah tangga di Kuala Lumpur dan sekitarnya untuk pengumpulan dana bantuan.
3. Menginfokan juga bahwa selama ini PKS Malaysia sudah memiliki kedekatan dengan WNI asal Madura di Jelebu pasca dan rutin silaturrahim ke sana untuk acara-acara pengajian dan shalawatan.
4. Meminta agar warga tetap bersabar atas ujian ini.
5. Menginfokan akan ada lagi bantuan yang datang esok hari dari NGO-NGO Indonesia yang di Malaysia. Sebelumnya ada bantuan juga dari pihak-pihak setempat seprti polis, bomba, dan KBRI.
6. Manakala tentang rumah korban kebakaran, pihak syarikat akan membangunkannya kembali.
Semoga bantuan yang PKS Malaysia berikan dapat meringankan beban saudara kita yg tertimpa musibah dan semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas kebaikan para muhsinin semua. Aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin.

“Kudeta” Suasana oleh Pembawa Acara Private Screening Hayya

Sesi terakhir Nonton Bareng Film Hayya secara terbatas dipenuhi oleh para penonton, saking penuhnya tempat duduk, ruangan theater harus ditambah puluhan kursi, bahkan harus ada yg duduk dipojok ruangan.

Film yang bercerita tentang perjuangan kemanusiaan membantu mereka yang dijajah di bumi Palestina, hingga karena trauma seorang gadis cilik beranikan diri menyelinap sembunyi dalam koper dan terbawa sampai Indonesia.

Banyak yang meneteskan airmata akibat pilunya kisah sang gadis itu, terlebih di akhir cerita, Rahmat yang tidak sengaja membawa Hayya sangat sayang dan memahami perasaan trauma gadis cilik itu akibat kekerasan berulang kali di tanah kelahirannya, akhirnya harus berpisah.

Selesai film diputar, seperti biasa diadakan sesi photo bersama, tapi suasana berubah gara gara Adhin sang aktor langsung selfie dengan salah satu grup penonton, itu memancing penonton lain agar dapat berphoto juga, saling berteriak minta didahulukan, suasana makin riuh karena Adhin lari ke atas ke bawah bergantian ladeni permintaan mereka.

Makin lama teriakan makin keras, “Sini dulu, bawah dulu Bang, atas atas, pojok pojok” teriakan para penonton bergantian. Di tengah keriuhan itu pembawa acara terpaksa beranikan diri kudeta suasana “Penonton harap tenang, komando di atas panggung ini, apabila tidak bisa tertib sesi photo akan kami batalkan !” Alhamdulillah suasana dapat dikendalikan, dan photo bersama dijadwal bergantian mirip seperti sesi photo resepsi pernikahan, dan semua pun nampak happy.

Terima Kasih Hayya sudah mau mampir di Private screening di Malaysia, ditunggu tayangnya di Pawagam, dan Insyaalloh kami akan ramaikan lagi, tapi tolong, nanti hadirkan pemeran Hayya dan semoga Alloh hadirkan sang pendamping untuk Adhin kelak jangan lupa ajak juga ya..

(ditulis oleh P. Hardjito)

PKS Manca Negara di Asia Pasifik Galang Dana Bantuan Korban Karhutla


PIP PKS Malaysia
Press Release
Kuala Lumpur, 3/10/2019

Humas:  +60 115 8888 511
Bapak Imran Mansur, simpatisan PKS di KL, menjumpai Bpk Hendry Munif, Ketua DPW PKS Riau di kantor DPW PKS Riau untuk secara simbolis menyampaikan bantuan yang telah terkumpul oleh kader, simpatisan PKS dan masyarakat di negara-negara Asia Pasifik, termasuk Australia, Jepang, Taiwan, Brunei, Korea Selatan, Cina dan Malaysia.

Setelah sekitar selama 2 pekan kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di negara-negara Asia Pasifik menggalang dana bantuan karhutla, Bapak Imran Mansur, salah seorang simpatisan PKS yang tinggal dan bekerja di Malaysia, menjumpai Ketua DPW PKS Riau di Pekan Baru untuk secara simbolis menyerahkan bantuan yang telah digalang pada hari Rabu (2/10), mewakili Pusat Informasi dan Pelayanan (PIP) PKS se-Asia Pasifik, meliputi di antaranya Jepang, Australia, Taiwan, Korea Selatan, Brunei, Cina dan Malaysia.  Program bantuan ini dijalankan mengikuti arahan Koordinator Wilayah Asia Pasifik Badan Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri DPP PKS, Dr Teddy Surya Gunawan.

Pada kesempatan itu, Bapak Hendry Munif, sebagai Ketua DPW PKS Riau menyambut kedatangan Bapak Imran dan menyatakan telah menerima sumbangan tersebut dengan suka cita dan sangat berterima kasih sekali. Bapak Hendri Munif mengatakan bahwa sejak dibuka posko kesehatan untuk korban kabut asap 2019 pada tanggal 9 September sehingga hari ini tercatat sebanyak 1347 kepala keluarga telah berkunjung dan 265 yang telah mengungsi di posko kesehatan PKS Riau.  Adapun pasien yang telah diobati di posko tersebut sampai hari ini mencapai 1267 orang.

Dana yang terkumpul, yang berjumlah lebih dari 150 juta rupiah, dan juga 70 tabung oxycan tidak hanya berasal dari kader dan simpatisan, namun juga warga negara lokal yang mempercayakannya kepada PKS. Di Australia misalnya, seorang muslim warga Australia memberikan bantuan sejumlah 1000 dolar Australia.  Di Taiwan, kader PKS mengadakan gerakan #Gerakan50NT untuk mendorong setiap kader berdonasi. NT adalah mata uang Taiwan, di mana 1 NT bernilai sekitar 450 rupiah.  Sementara di Malaysia, para TKI pun tidak kalah sigapnya, mereka tergerak dan ingin membantu saudara mereka di tanah air dengan memberikan donasinya.

Seorang WNI di KL yang tidak mau disebutkan namanya, menceritakan bagaimana kondisi di KL yang saat itu sudah mencapai 170-an IPUnya, dan menara KLCC hampir tidak nampak, sekolah diliburkan, tapi begitu lihat di Pekan Baru di atas 300, naluri peduli mereka seperti memberontak dengan membayangkan bagaimana kondisi bayi dan ibu-ibu di sana.  Oleh sebab itu, mereka pun menggalang donasi dan disampaikan melalui PKS di Riau.

Pak Imran Mansur sendiri menyampaikan pujiannya bahwa PKS berada di garda terdepan dalam membantu masyarakat yang ditimpa musibah banjir, longsor, dan gempa bumi.  Relawan PKS dalam waktu singkat telah hadir di lapangan.  Karhutla yang melanda kali ini, khususnya di Riau, kantor DPW PKS Riau pun disulap menjadi “rumah sakit” bagi korban kabut asap yang pekat dan sudah berlangsung lama.  Ratusan jiwa dilayani di posko ini. Posko yang sempat viral di media ini menjadi rujukan bantuan dari berbagai donator.

Sementara itu, Ketua PKS Jepang, Bapak Endriyanto menyatakan, bahwa setelah ILC menayangkan wawancara para warga yang mendapatkan bantuan dari Posko Pengungsi dan Posko Kesehatan yang dibuat oleh PKS Riau, PKS Jepang membuka penggalangan dana mulai tanggal 18-30 September 2019. Alhamdulillah antusias masyarakat Indonesia yang berdomisili di Jepang sangat besar dalam membantu saudara-saudara di Riau sehingga bisa terkumpul dana bantuan 17 juta lebih.  Ketua PKS Jepang juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga yang telah berpartisipasi dalam penggalangan dana ini.

Ketua PKS Malaysia, Ali Sophian, menyatakan bahwa kepedulian nasib saudara sebangsa dan setanah air merupakan salah satu bukti kader dan simpatisan PKS menghayati tagline PKS “Berkhidmat untuk rakyat” dan semoga kader dan relawan PKS di tanah air maupun di luar negeri akan senantiasa komitmen dengan tagline ini. [HumasPIP]

E-flyer yang diterima PKS di manca negara dari DPW PKS Riau

Training Orientasi (TOP) PKS Malaysia di Jelebu

Pada hari Ahad (15/9), PKS Malaysia kembali membuat sebuah hajatan. Kali ini adalah acara pengenalan jati diri PKS yang disebut training orientasi partai (TOP). Acara yang diadakan di Jelebu, Negeri Sembilan ini dihadiri oleh tokoh dan anggota masyarakat Indonesia di Negeri Sembilan yang terkenal dengan tradisi Minangnya, dan bahkan juga dari Klang, Selangor. Acara dimulai sekitar pukul 10.30 pagi dan berakhir pada pukul 6 sore. Dihadiri lengkap jajaran pengurus inti BPH PKS Malaysia, dengan tema “Membangun Kader Bangsa, Menjaga Keutuhan NKRI”, para peserta yang berjumlah sekitar 25 orang disuguhkan 3 materi, yaitu wawasan keagamaan, wawasan kebangsaan dan wawasan kepartaian.

Dalam sambutannya, ketua panitia, Dr. Mu’alim menyampaikan bahwa acara ini begitu spesial karena dihadiri lengkap pengurus inti BPH PKS Malaysia. Beliau juga menyampaikan tujuan diadakannya acara ini sebagai perkenalan jati diri PKS demi meluruskan stigma-stigma negative yang dialamatkan kepada PKS. Ketua PKS Malaysia, Dr. Ali Sophian, melengkapi dalam sambutannya, bahwa PKS dapat menjadi model kesatuan negara kita di mana warga dari berbagai latar belakang dan suku dapat bekerja bersama. PKS Malaysia ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk membina diri dan siap untuk menjadi kader-kader bangsa yang baik yang berkontribusi secara positif kepada negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan penuh keikhlasan.

Dalam materi pertama tentang wawasan keagamaan, Dr. Muntaha, seorang dosen di sebuah universitas di Malaysia, menyampaikan 3 komponen penting dalam agama Islam, yaitu aqidah, fiqih dan tashawwuf. Narasumber juga menyampaikan pentingnya kekuasaan dalam menjaga agama sebagaimana yang disampaikan ulama Islam terdahulu. Narasumber ini juga menyebutkan signifikannya peradaban nusantara diwarnai oleh peradaban Islam dan bahwa Ilsam adalah agama yang menghargai budaya dan adat jika tidak melanggar syariat.
Selepas makan siang dan sholat Zuhur, pemateri kedua, Dr. Asmuliadi Lubis, yang juga seorang dosen sekaligus ketua bidang kaderisasi PKS Malaysia, menyampaikan materi bertema Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI. Narasumber yang pernah menjadi staf di KBRI Sudan menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara yang besar. Beliau juga menyampaikan bagaimana para ulama dahulu menggerakkan kaum Muslimin Indonesia untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan RI.

Pemateri terakhir, ketua PKS Malaysia, menyampaikan materi tentang jati diri PKS. Visi dan misi, struktur dan keanggotaan. Materi ini menepis stigma-stigma negatif yang kerap kali ditempelkan kepada PKS. Narasumber menggarisbawahi bahwa keikhlasan adalah jiwa dari amal-amal mereka yang bekerja di dalam PKS dan mengharapkan banyak dari peserta yang bersedia untuk bergabung dan bekerja bersama PKS, sehingga bisa memperkokoh peran PKS dalam mengisi kemerdekaan di NKRI tercinta.
Selepas itu, dalam bentuk panel, acara dilanjutkan dengan tanya jawab. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan satu demi satu dijawab oleh PKS, banyak di antaranya seputar peran PKS terkait permasalahan-permasalahan yang dihadapi buruh migran Indonesia di Malaysia.
Selepas acara, Bapak Sulaiman, salah seorang peserta berasal dari Madura yang tinggal di Jelebu, menyampaikan kegembiraannya dan menyatakan persetujuan akan apa yang telah disampaikan dalam acara training ini. Sementara, Ibu Hafsah yang berdarah Bali menegaskan bahwa ia semakin bersemangat untuk bergabung dengan PKS. Seorang Ibu yang berasal dari Pacitan merasa mendapatkan informasi yang mengklarifikasi berita-berita miring tentang PKS. [AS]

Prof. B. J. Habibie Meninggal Dunia

اِنَّالِلَه وَاِنَّااِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ ۞ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ

Keluarga besar PKS Malaysia turut berduka atas berpulangnya ke rahmatullah Presiden RI ke 3 : Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, pada Rabu, 11 September 2019, pukul 18.05 di RSPAD Gatot Subroto. Dalam usia 83 tahun.

Semoga Allah tempatkan almarhum bersama dengan roh orang-orang yg soleh dan beriman. Aamiin yaa Rabbal ‘Aalamiin.

Bersama kader dan simpatisan, PKS Malaysia semarakkan HUT NKRI ke 74


PIP PKS Malaysia
Press Release
Kuala Lumpur 25/8/2019


Bertempat di Mini Stadium – Taman Millenium, Kuala Kubu Bharu, PKS Malaysia menyemarakkan HUT NKRI ke 74 bersama kader dan simpatisannya di pagi hari Ahad tanggal 25 Agustus 2019.  Ini merupakan perwujudan kecintaan kader dan simpatisan PKS serta warga akan NKRI, walaupun berada di luar negeri. Stadium Taman Millenium tersebut selain terdapat fasilitas playground untuk anak-anak, juga dikelilingi oleh Tasik nan indah yaitu Tasik Millenium dan bukit-bukit yang menghijau.  Terdapat juga tempat untuk berolahraga bagi seisi keluarga. Mushalla, toilet dan shower room juga tersedia dengan gratis.

Dihadiri sekitar 40 orang termasuk panitia, anak-anak dan perwakilan dari Partai Gerindra di Malaysia, acara memperingati HUT NKRI tersebut sangat semarak dan penuh keakraban. Peserta datang dari 3 negeri, yaitu Negeri Sembilan, Selangor dan Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur. perlombaan tradisional juga turut dipertandingkan, seperti: lomba balap karung, lomba tarik tambang, lomba sepak bola bersarung, lomba balap karung anak-anak, dan lomba balap kelereng wanita.  Walaupun suasana di pagi harinya agak mendung dan sedikit gerimis, akan tetapi acara perlombaan dimulai sekitar pukul 10.30 pagi setelah sinaran matahari yang menghangatkan kawasan stadium tersebut muncul. 

Acara dimulai dengan MC mengundang ketua panitia acara, Kamaruddin dari yang tinggal di Kuala Kubu Bharu untuk memberikan sambutannya. Kemudian dilanjutkan oleh Ketua PIP PKS Malaysia, Ali Sophian memberikan sambutan berupa penghargaan kepada panitia dan peserta yang telah datang dari berbagai tempat, bahkan sebagian harus menempuh lebih dari 120km untuk mencapai tempat acara. Ali Sophian mengingatkan bahwa Indonesia terus membutuhkan sumbangsih setiap anak bangsa.

Panitia perlombaan telah menyiapkan acara HUT NKRI tersebut secara matang.  Sehingga perlombaan demi perlombaan dilalui dengan sangat berkesan dan sukses, setelah Lagu Kebangsaan Indonesia Raya sama-sama dinyanyikan dengan semangat.  Apatah lagi ditambah dengan hidangan makanan kecil seperti kue-kue, bubur kacang hijau rasa durian, roti dan berbagai minuman hangat dan sejuk. Tidak ketinggalan juga anak-anak turut ikut andil dalam perlombaan seperti lomba balap karung yang menjadikan acara tersebut semakin semarak dan seru.  Bendera Indonesia berukuran kecil, spanduk PKS, banner turut dibentangkan di sekitar area perlombaan dan dipakai oleh setiap peserta lomba.

Waktu istirahat pun tiba, peserta dan panitia shalat Dzuhur berjamaah dan dilanjutkan makan siang bersama.  Panitia konsumsi menyediakan menu ayam penyet beserta air teh hangat dan es teh tarik. Semua sangat menikmati hidangan yang telah disediakan panitia.  Setelah istirahat selesai kemudian perlombaan sesi final dilanjutkan untuk menentukan kedudukan juara 1, 2 dan 3 bagi setiap acara lomba yang dipertandingkan.  Nampak raut wajah pada masing-masing peserta lomba sangat antusias untuk meraih kedudukan yang terbaik.  

dilanjutkan makan siang bersama.  Panitia konsumsi menyediakan menu ayam penyet beserta air teh hangat dan es teh tarik. Semua sangat menikmati hidangan yang telah disediakan panitia.  Setelah istirahat selesai kemudian perlombaan sesi final dilanjutkan untuk menentukan kedudukan juara 1, 2 dan 3 bagi setiap acara lomba yang dipertandingkan.  Nampak raut wajah pada masing-masing peserta lomba sangat antusias untuk meraih kedudukan yang terbaik.  

Peserta lain yang tidak turut serta pada lomba final, mereka menikmati hidangan petang sambil berbincang santai sesama kader dan simpatisan yang lain.  Benar-benar suatu momen yang indah dan penuh keakraban. Sebelum acara berakhir, Ali Sophian memberikan kesempatan untuk beramah tamah oleh semua peserta acara.  Dimulai dari kesan-kesan simpatisan berminat gabung dengan PKS Malaysia hingga ide-ide ke depannya untuk program PKS Malaysia dengan simpatisan. Sehingga simpatisan khususnya dengan senang hati dapat turut andil memberikan sumbangan untuk kebaikan bersama di Malaysia.

Setelah diakhiri dengan acara do’a, Ali Sophian tidak lupa mengucapkan ribuan terima kasih yang tiada terhingga atas bantuan oleh semua pihak khususnya simpatisan PKS Malaysia yang telah bersusah payah mensukseskan acara tersebut.  Tidak lupa juga seluruh peserta dan panitia saling bersalaman dan berfoto bersama dengan diiringi yel-yel semangat patriotik bangsa. Sungguh kenangan indah yang tak terlupakan. Ali Sophian berharap semoga acara untuk tahun depan lebih ramai lagi yang hadir, lebih banyak lagi jenis perlombaan yang dapat dibuat dan bisa lebih sukses lagi. [SRY

Berkontribusi positif kepada rakyat dan negara tercinta

Kepada rekan-rekan se bangsa & se tanah air yg sedang berada di Malaysia, PKS Malaysia mengucapkan: Selamat Merayakan Hari Jadi NKRI yang ke-74. Semoga kita semua termasuk bagian dari mereka yg berkontribusi positif kpd rakyat & negara tercinta, untuk Indonesia yg lebih baik.

PKS Malaysia Merayakan Idul Adha dengan Berbagi Qurban Bersama WNI di Malaysia


Pengurus PKS Malaysia bersama tuan rumah, Bapak Sulaiman, dan warga sekitar.

Sejalan dengan sunnah Rasulullah SAW, PIP PKS Malaysia telah menyelenggarakan pemotongan Qurban di Jelebu, Negeri Sembilan, Malaysia pada hari pertama Idul Adha (11/8). Jelebu merupakan kampung di Negeri Sembilan yang banyak dihuni oleh WNI dari berbagai daerah termasuk Madura, Flores, Riau di antaranya maupun residen keturunan Indonesia.


Pemotongan Qurban PKS di Jelebu

Pemotongan dipimpin oleh Imam mesjid setempat, Ustadz Syahril, yang dibantu oleh masyarakat sekitar dan juga beberapa pengurus PKS Malaysia dan PKS Kuala Lumpur yang turut hadir. Pada acara siang hari yang diadakan di kediaman Bapak Sulaiman, tokoh masyarakat setempat yang berasal dari Madura ini bertambah lengkap dengan hidangan satay dan sup yang memanfaatkan daging qurban. Sementara, daging dibagikan kepada masyarakat sekitarnya yang ikut hadir.

Ketua PKS Malaysia, Ali Sophian, menyampaikan daging qurban kepada salah seorang pekerja cleaner Indonesia di Sungai Chinchin.

Menjelang sore, sebagian daging yang tersisa dibawa untuk dibagikan kepada pequrban dan masyarakat Indonesia yang tinggal di tempat-tempat lain. Pada kesempatan ini, Bapak Sulaiman menyampaikan bahwa beliau dan warga Jelebu sangat bersyukur, berbahagia dan senang hati dan selalu mendoakan PKS senantiasa dalam lindungan Allah SWT dan selalu memperjuangkan agama Allah SWT.

Ketua PKS Kuala Lumpur menyampaikan daging qurban kepada pekerja-pekerja konstruksi asal Indonesia di Damansara.

Pada hari kedua (12/8) pula, PKS mendapatkan kepercayaan untuk membagikan 125kg daging qurban dari sumbangan warga Malaysia di Shah Alam. Daging ini dibagikan ke beberapa kantong masyarakat dan juga buruh migran Indonesia, di berbagai tempat di Kuala Lumpur dan sekitarnya, termasuk Gombak, Sungai Chinchin, Pandan Indah, dan Damansara. Ketua PKS Malaysia menyampaikan, “Inilah bagian dari penghayatan PKS Malaysia akan tagline PKS, Berkhidmat untuk Rakyat. Melalui kegiatan ini PKS juga bekerja sama dengan berbagai komponen masyarakat untuk memberikan pelayanan kepada warga Indonesia yang sedang berada di Malaysia.

Penyerahan daging qurban kepada H. Muzemmil, tokoh masyarakat Madura di Pandan Indah.


Ucapan Hari Raya Idul Adha 1440H PIP PKS Malaysia

Keluarga besar PIP PKS Malaysia mengucapkan:

“Selamat Hari Raya Idul Adha” 
 
Taqabbalallaahu Minna wa Minkum
Mohon maaf lahir dan batin.

Menyikapi Hadits Larangan Memotong Rambut dan Kuku Sebelum Qurban (2)

Oleh: Ustadz Dr. Muntaha. A., Lc.

Di sudut lain ada juga ulama’ tabi’in yang menggunakan qiyas, misalnya ‘Ikrimah (w. 105 H/723 M), murid Ibnu Abbas yang juga ulama besar Makkah ini ketika disampaikan kepada beliau hadits Ummu Salamah, beliau mengakatan: “Tidaklah sebaiknya orang itu meninggalkan berhubungan badan dan wewangian”. Maksudnya, jika memotong kuku dan rambut dilarang tentu berhubungan badan harus dilarang juga, sebab lebih berat. Qiyas ini diperkuat lagi oleh Ibnu ‘Abdil Barr (w. 463H/1071 M), tokoh penting madhab Maliki, beliau berkata: “Semua ulama’ telah _ijma’_ (konsensus), bahwa berhubungan badan di sepuluh awal Dzul Hijjah bagi yang ingin berqurban diperbolehkan, maka yang kurang dari itu hukumnya mubah”. Logika Ibnu Abdil Barr juga sangat relevan, dari sekian banyak pantangan ihram, berhubungan badan tidak sebanding dengan memotong rambut dan kuku. Boleh jadi ada yang menyanggah dengan kaidah ‘tidak boleh dalam ibadah’, sanggahan seperti wajar, namun kaidah tersebut terlalu umum dan perlu perincian mendalam, dan realitanya sangat banyak praktek qiyas dalam ibadah dalam kitab-kitab fiqih.

Adapun yang berpendapat bahwa larangan tetap berlaku dengan mendasarkan kepada hadits Ummu Salamah, alasan yang mendasarinya sebagai berikut:

Hadits dari Aisyah sangat umum sedangkan hadits Ummu Salamah untuk peristiwa yang khusus, sesuai dengan kaidah, yang khusus harus didahulukan dari pada yang umum.

Hadits ‘Aisyah menerangkan perbuatan Nabi saw, sedangkan hadits Ummu Salamah menyebutkan sabda Nabi saw, dan dalam istinbath hukum dari hadits, ucapan Nabi saw lebih didahulukan daripada perbuatannya, sebab boleh jadi perbuatannya hanya khusus untuk beliau. Dengan demikian hadits Ummu Salamah lebih berhak untuk diambil.

Imam Ahmad bin Hanbal (w. 241 H/855 M) yang berpendapat haramnya mencukur rambut dan memotong kuku membedakan hukum bagi orang yang berqurban dengan mengirimkan ke Makkah dan tetap tinggal di rumahnya dan orang yang berniat ingin menyembelih. Meskipun alasan ini sudah terjawab dengan komentar Imam as-Syafi’i di atas.

Dari metode istinbath yang berbeda-beda ini maka kesimpulan hukumnya juga berbeda, inilah yang disebut ijtihad ulama’ dalam memutuskan hukum, meskipun sudah ada nash yang shahih, ijtihad dalam persoalan ini tetap diperlukan sebab meskipun ada nash agama, namun katagorinya bukan yang qath’i, sehingga maksud dari isi kandungannya masih multi tafsir.

Oleh karenanya para ulama’ berbeda dalam memutuskan hukum memotong rambut dan kuku bagi orang yang ingin berqurban jika hilal bulan Dzul Hijjah sudah terlihat, minimal ada empat pendapat:

1. Abu Hanifah (w. 150 H/767 M) dan jumhur Hanafiyyah: Hukumnya boleh, tidak makruh dan tidak ada masalah apapun.

2. Pengikut Abu Hanifah yang muta’akkhirin: Tidak apa-apa, tidak makruh namun khilaful aula (meninggalkan yang mustahabb).

3. Al-Malikiyyah dan As-Syafi’iyyah: Disunnahkan untuk tidak memotong rambut dan tidak memotong kuku bagi yang hendak berqurban dan jika memotongnya termasuk makruh tanzih, namun bukan haram.

4. Imam Ahmad, Dawud ad-Dzahiri (w. 270 H/883 M) dan beberapa ulama lain menyatakan hukumnya haram jika memotong rambut dan kuku.

Dari paparan di atas, dari ulama’ madzhab hanya Imam Ahmad yang bersikukuh hukumnya haram, adapun jumhur ulama’ madzhab lebih cenderung memutuskan hukumnya adalah makruh, bahkan makruh karahah tanzih, yang berarti seyogyanya tidak dilakukan.

Pelajaran penting dari hadits ini

Terlepas dari pilihan-pilihan hukum yang sudah matang dan dikaji dengan mendalam oleh para ulama’ hadits dan juga fuqaha’ dan diskusinya sudah dibahas tuntas di dalam kitab-kitab fiqih dan syarah-syarah hadits, ada pelajaran penting dari hadits ini:

1. Memahami teks agama tanpa bimbingan ulama’ adalah sesuatu yang sangat berbahaya. Belajar sendiri dari nash-nash al-Qur’an dan hadits tanpa merujuk ke tafsir dan syarah-syarah hadits adalah tindakan yang sangat gegabah, dan dikhawatirkan akan mendapatkan kesimpulan yang salah.

2. Nash al-Qur’an dan nash hadits Nabi yang berupa lafadz larangan, meskipun dgn redaksi yang keras, belum tentu kesimpulan hukumnya adalah haram. Sebab kata larangan memiliki indikasi makna yang bermacam-macam, untuk mengetahui hal ini, seseorang perlu mempelajari materi dilalatul alfadz yang dibahas di dalam disiplin ilmu ushul fiqih.

3. Tidak semua nash dalam al-Qur’an dan hadits mengandung maksud qath’i (hukumnya pasti, tidak menerima perbedaan), namun kebanyakan nash adalah dhanni (relatif).

4. Suatu hadits, meskipun katagorinya shahih, bukan berarti dengan serta merta bisa diambil dzahirnya dan diamalkan, perlu ditinjau terlebih dahulu, boleh jadi ada hadits yang lain di dalam kasus yang sama, bisa jadi ada naskh (pembatalan hukum), dan lain sebagainya.

5. Para salafusshalih, dalam hal ini para sahabat dan tabi’in juga terbiasa berbeda dalam masalah ijtihadiyyah. Hal ini bisa dilihat dari sikap para tabi’in yang melaporkan persoalannya kepada Aisyah ra juga sikap para ulama’ tabi’in dalam menyikapi hadits Ummu Salamah ra.

6. Pilihan hukum tertentu dari masalah-masalah khilafiyyah tidak boleh mengganggu muslim yang lain yang berbeda pilihan. Bahkan tidak diperlukan _nahi munkar_ dalam persoalan seperti ini. Sebab semuanya berdasarkan dalil yang sama-sama dianggap kuat.

7. Hadits ini hanya satu dari beratus-ratus hukum yang di dalamnya terjadi khilaf di kalangan ulama’, sehingga semakin luas wacana berpikir seseorang dalam dalil-dalil agama, maka akan semakin berlapang dada dalam menyikapi persoalan umat.

8. Merasa paling di atas sunnah hanya dengan berpihak pada satu pilihan hukum yang dhanni tanpa toleransi akan memicu perselisihan di antara umat Islam.

9. Ilmu agama demikian luas, dalil agama juga demikian banyak, akan sangat berbahaya jika hanya berpegang kepada satu dan dua dalil dan tidak mau mencari yang lain dan menutup hati dari kaluasan ilmu yang tak berbatas.

10. Terkadang seseorang sudah merasa paling benar dalam pilihan hukum di satu masa, namun lambat laun seiring dengan berkembangnya wawasan keagamaan, maka dada juga akan semakin luas untuk menerima perbedaan yang dalam ranah khilafiyyah yang mu’tabar.

11. Masalah ijtihadiyyah seperti di atas bukanlah tolok ukur al-haqq dan al-bathil, namun ranahnya adalah al-shawab (benar) dan al-khatha’ (tersalah), yang berijtihad dan benar akan mendapat dua pahala dan yang berijtihad dan tersalah tetap mendapatkan satu pahala.

Wallahu a’lam.

Menyikapi Hadits Larangan Memotong Rambut dan Kuku Sebelum Qurban (1)

Oleh: Ustadz Dr. Muntaha. A., Lc.

Akhir-akhir ini, setidaknya ketika akses internet mulai merebak, terutama di kalangan terpelajar dan professional dan seiring dengan keinginan mereka menimba ilmu agama, mulai banyak beredar dakwah (ajakan) dan juga peringatan dari beberapa orang agar orang yang hendak berqurban jika sudah masuk tanggal satu Dzulhijjah agar tidak memotong rambut dan kukunya sehingga setelah hewan qurban disembelih.

Jika ditelusuri dasar pilihan hukum di atas adalah hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah RA yang dikeluarkan oleh Imam Muslim (w. 261 H/874 M) di dalam kitab Shahihnya.

عَنْ أُمِّ سَلَمةَ رضِيَ اللَّه عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم: “مَنْ كَانَ لَهُ ذِبْحٌ يَذْبَحُهُ، فَإِذا أُهِلَّ هِلالُ ذِي الحِجَّة، فَلا يَأْخُذَنَّ مِنْ شَعْره وَلا منْ أَظْفَارهِ شَيْئاً حَتَّى يُضَحِّيَ “رَواهُ مُسْلِم

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha berkata: Rasulullah _Shallallahu ‘alayhi wa Sallam_ bersabda: “Barangsiapa yang memilihi sembelihan yang akan disembelihnya, maka jika sudah masuk hilal Dzul Hijjah, jangan sekali-kali mengambil (memotong) rambutnya dan kuku-kukunya sedikitpun sehingga ia menyembelih” HR. Muslim.

Jika membaca hadits seperti ini dengan lafadz yang mengandung penekanan “jangan sekali-kali” yang di dalam ilmu nahwu “nun” pada lafadz “ta’khudzanna” dinamakan “nun taukid”, nun yang berfungsi memberikan penekanan pada kata kerja, pembaca yang awam tentu akan segera mengambil kesimpulan hukum “haram” dari larangan dalam matan dengan berdasar dzahir hadits di atas.

Hadits ini memang ada di dalam shahih Muslim, hadits yang terkenal, bahkan di banyak pesantren di Indonesia kitab shahih Muslim juga dikaji sampai tuntas, tidak hanya itu, hadits ini juga dimuat di dalam kitab “Riyadhus Shalihin” karya Imam Nawawi (w. 676 H/1277 M) yang hampir seluruh pesantren tradisional maupun modern di Indonesia mengaji kitab ini, di samping itu ibadah qurban di hari raya ‘idul Adha sudah ada ratusan tahun di semua negara Islam, namun mengapa hukum larangan memotong rambut dan kuku nyaris tidak terdengar? Pertanyaan yang sangat wajar dan tentu ada sesuatu yang menyebabkan hukum tersebut kurang populer, meskipun termuat di dalam kitab hadits yang shahih sekelas shahih Muslim.

Hadits ini bisa dijadikan pelajaran berharga untuk menyikapi banyak lagi hadits lainnya yang berkaitan dengan hukum, bahwa tidak semua lafadz-lafadz lahiriah (dzahiriah) sebuah hadits meskipun shahih bisa langsung dijadikan dalil hukum, para ulama’ hadits selalu mengaitkan dengan _dilalah_ (maksud) lafadz tersebut dan di samping itu juga dicari dalil-dalil pembanding, sebab bisa jadi ada ta’arudh (kontradiksi) dengan dalil yang lain sebagai bahan untuk jam’ (mengkompromikan) atau _tarjih_ (memilih yang kuat) dari sekian banyak dalil, tanpa proses tersebut dipastikan seseorang yang membaca dalil hukum dari teks al-Qur’an ataupun Sunnah akan terjebak dalam kekeliruan dalam pengambilan kesimpulan. Oleh karenanya Imam Abdullah bin Wahb (w. 197 H/812 M) mengatakan, “Hadits bisa menyesatkan (madhallah), kecuali bagi para fuqaha'”.

Kembali ke hadits Ummu Salamah di atas, derajat hukumnya dipastikan shahih, namun bukan berarti jika hadits yang shahih kemudian dilalahnya (maksudnya) menjadi qath’i (pasti dengan satu arti), nash di dalam al-Qur’an ataupun hadits yang mutawatir dan shahih, maksud dan kandungannya memiliki dua sisi, ada yang qath’i (pasti) dan ada yang dhanni (relatif).

Hadits ini, meskipun lafadz dzahirnya ada penekanan kuat, “jangan sekali-kali”, namun para ulama’ tidak kemudian membiarkan arti ini dilanjutkan ke ranah hukum tanpa proses, namun ada sekian banyak pertimbangan sebelum mengambil kesimpulan, di antaranya:

Ada beberapa riwayat dari ‘Aisyah _radhiyallahu ‘anha_ yang dimuat oleh Imam al-Bukhari (w. 256 H/870 M) di dalam kitab shahihnya dan juga di muat oleh imam-imam muhadditsin lainnya, menerangkan bahwa Rasulullah saw mengirimkan hadyu (hewan sembelihan) melalui Abu Bakar RA yang mana hadyu tersebut dikirimkan ke Baitullah, dan Nabi saw masih muqim di Madinah, Nabi saw tidak mengharamkan apapun sebagaimana pantangan yang dihindari oleh orang yang sedang berihram.

Peristiwa ini diriwayatkan oleh Aisyah, istri dan sahabat yang paling mengetahui seluk beluk Nabi saw di rumahnya, oleh karenanya Imam as-Syafi’i (w. 204 H/820 M) berkomentar: “Dan mengirimkan hadyu (hewan qurban) lebih dari sekedar ingin berqurban, maka ini menjadi dalil bahwa hal itu (memotong rambut dan kuku) tidak diharamkan”.

Abu al-Walid al-Baji (474 H/1081 M) mengatakan: “Ucapan Aisyah: “Kemudian Nabi saw mengirimkan hewan qurbannya melalui ayahku”, (dengan menyebut melalui ayahku) ia sebenarnya ingin menerangkan bahwa Nabi saw melakukan itu semua pada tahun ke 9 H, juga ingin memberitahukan bahwa beliau mengerti semua permasalahnnya”.

Artinya, perbuatan Nabi saw dengan tidak meninggalkan pantangan apapun sebelum berqurban terjadi di akhir hayat beliau, sebab pada tahun berikutnya beliau naik haji. Hal ini menunjukkan bahwa hadits Aisyah RA hukumnya tetap, tidak mansukh (tidak dihapuskan).

Di samping itu riwayat Aisyah ini demikian masyhur di kalangan sahabat dan tabi’in bahkan kemasyhuran riwayat ini sampai pada kelas mutawatir, berbeda dengan riwayat Ummu Salamah, oleh karenanya al-Imam al-Laith bin Sa’d (w. 175 H/791 M) ketika disampaikan kepada beliau tentang hadits Ummu Salamah ra yang lafadz dzahirnya mengandung larangan memotong kuku dan rambut, beliau berkata: “(Hadits) ini telah diriwayatkan, namun orang-orang melakukan selain yang terkandung dalam hadits ini”. Ungkapan yang sangat mendalam, artinya terkadang ada hadits yang diriwayatkan dan dalam katagori shahih, namun tidak diamalkan. Ungkapan beliai ini memerlukan kajian tersendiri.

Berkaitan dengan hadits Ummu Salamah ini, Imam al-Laits sepertinya ingin berkesimpulan, meskipun hadits ini shahih tapi orang-orang mengamalkan hadits shahih yang lain. Menunjukkan maksud dan kandungan hadits Ummu Salamah kurang kuat jika dibandingkan dengan riwayat-riwayat yang lainnya, dan bahkan banyak ulama’ muhadditsin yang tidak mengamalkan isi kandungan hadits Ummu Salamah.

bersambung….

Halal bi Halal – Merajut Ukhuwah Sesama Warga Indonesia di Malaysia

Acara Halal bi Halal (HbH) 2019 PIP PKS Malaysia telah selesai dilaksanakan yaitu pada hari Ahad, tanggal 28 Juli 2019 di Kantor PIP PKS Malaysia, Setapak, Gombak, Malaysia. Alhamdulillah, acara HbH PIP PKS Malaysia cukup meriah dan sukses. Dihadiri sekitar 150 orang peserta dari seluruh kader, simpatisan, relawan PKS Malaysia, perwakilan partai-partai dan NGO-NGO Indonesia yang berada di Malaysia. Perwakilan partai-partai yang hadir pada acara HbH tersebut ialah Partai Gerindra, PSI, dan Nasdem. Adapun perwakilan NGO-NGO yang turut hadir adalah Muslim KL, MY CommIT, Indo KL, Pemuda Pancasila, FORKOMMI, FOKMA, Muhammadiyah, NU, Aisiyah, PEPES, dan Prasasti. 

Acara HbH dimulai dengan pembacaan ayat Suci Al-Qur’an kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars PKS. Setelah itu kata sambutan dari Ketua acara HbH, serta kata sambutan dari Ketua PIP PKS Malaysia. Kemudian dilanjutkan dengan tausiyah tentang merajut ukhuwah Islamiyah di kalangan Warga Indonesia di Malaysia. Penampilan grup kumpulan Shalawat Nabi dari Klang – Malaysia, dan penampilan Nasyid dari relawan PKS Malaysia turut memeriahkan acara HbH tersebut. Sajian makanan khas Indonesia yang tentunya lezat-lezat belaka ala buffet pun disediakan oleh panitia HbH. Dilengkapi lagi dengan berbagai makanan pencuci mulut, buah dan minuman sehingga menambah selera makan siang peserta di acara HbH pada waktu itu. Peserta pun menikmati sajian makanan yang telah dihidangkan sambil mendengarkan dendangan shalawat Nabi dan lagu-lagu Islam.

Setelah selesai makan siang dilanjutkan dengan shalat Dzuhur berjamaah. Temu kangen dan acara ramah tamah dilakukan setelah shalat Dzuhur. Beberapa kesan dan pesan, saling berbagi pengalaman relawan PKS Malaysia selama musim kampanye Pemilu 2019 kemarin cukup menghangatkan lagi suasana ukhuwah di antara semua peserta dan pengurus PKS Malaysia. Sesi foto antar peserta tidak lupa pula dibuat bersama-sama, baik di kalangan peserta lelaki maupun peserta perempuan. Sungguh merupakan acara HbH yang sangat berkesan karena begitu banyak yang hadir dari kalangan perwakilan partai-partai, relawan dan NGO-NGO. Jazakumullah Khayran Katsira diucapkan kepada semua peserta yang telah hadir bersama dalam rangka memeriahkan acara HbH 2019 PKS Malaysia. Tidak lupa pula diucapkan ribuan terimakasih kepada seluruh panitia HbH yang telah bertungkus lumus mensukseskan acara HbH 2019 ini. Semoga ukhuwah yang telah terjalin selama ini dapat terus berkesinambungan selama-lamanya terutamanya di tanah rantau ini. Aamiin yaa Rabbal ‘Aalamiin. (SRY)

Ucapan Hari Raya Idul Fitri 1440H PIP PKS Malaysia

Keluarga besar PIP PKS Malaysia mengucapkan:

“Selamat Hari Raya Idul Fitri”
1 Syawwal 1440 H.
Taqabbalallahu Minna wa Minkum.
Mohon maaf lahir dan batin.


Kilas Balik Beberapa Acara Buka Puasa Ramadhan 1440H PIP PKS Malaysia Bersama Pekerja Kilang dan Relawan

Pengurus dan kader PIP PKS Malaysia berbuka puasa bersama warga di sebuah ladang kelapa sawit di Selangor.

Pada hari Senin tanggal 3/5/2019 pengurus PIP PKS Malaysia berbuka puasa bersama relawan PKS Malaysia yang berada di Jelebu, Negeri Sembilan.

PKS Malaysia Bantu Donasi Untuk Korban Kebakaran di Gombak, Malaysia

 

Kebakaran di Kampung Wirajaya, Gombak, Malaysia yang terjadi pada Rabu sore hari – 20 Maret 2019 telah melahap sekitar 10 rumah yang sebagian besar penghuninya didiami oleh warga Indonesia yang berkerja sebagai cleaner di kampus-kampus maupun di syarikat sekitar Kuala Lumpur.
Setelah Maghrib pada hari yang sama juga mereka segera diungsikan sementara ke tempat penampungan yang berdekatan sekitar Kampung Wirajaya. Warga lain juga turut membantu melaporkan kejadian kebakaran tersebut ke Polisi setempat. Di tempat pengungsian sementara mereka telah disediakan beberapa alas tidur, selimut dan toilet umum yang terdapat di dalam pengungsian sementara.

Pada keesokan harinya sebagai partai yang paling pertama datang membantu, beberapa orang dari Badan Pengurus Harian (BPH) PKS Malaysia segera langsung terjun ke lokasi kebakaran untuk membantu memberikan donasi kepada para korban kebakaran tersebut. PKS Malaysia membantu dalam bentuk uang ringgit dan juga memberikan motivasi kepada para korban kebakaran agar tetap sabar, tabah dan tawakal kepada Allah SWT. Warga Indonesia korban kebakaran yang diwakilkan oleh Ibu Azizah merasa berterimakasih sekali atas bantuan yang diberikan oleh PKS Malaysia.
Tidak berapa lama kemudian bantuan dari NGO-NGO sekitar Kuala Lumpur juga berdatangan dengan memberikan donasi juga dalam bentuk yang lain selain bantuan yang telah diberikan oleh PKS Malaysia. Mereka turut memberikan sumbangan selain uang yang diperlukan korban kebakaran seperti: pakaian, selimut, makanan dan lain-lain.

.Salah seorang BPH PKS Malaysia sedang menyerahkan uang kepada Ibu Azizah wakil dari korban kebakaran di Kampung Wirajaya, Gombak.

PKS Malaysia akan berusaha menjadi yang terdepan membantu sesama insan yang memerlukan dalam kondisi apapun jua sekalipun badai onak dihadapan. Hanya kepada Allah saja kita memohon pertolongan dan petunjuk. Tiada daya upaya dan kekuatan selain kekuatan dari Allah SWT. Semoga apa yang dilakukan PKS Malaysia selama ini dapat menjadi amal shaleh di yaumul akhir kelak. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin. [SRY]